Seorang anak diajak oleh orang tuanya pergi ke kebaktian Jumat Agung. Pada malamnya, sebelum tidur ia ingat khotbah yang didengarnya pagi itu tentang derita Yesus sepanjang Via Dolorosa, lalu dengan pelan-pelan ia berdoa:
"Terima kasih Yesus, karena Engkau mau mati disalib bagi Kevin. Terima kasih juga karena Kevin nggak harus ada di sana melihat Engkau disalib, karena Kevin nggak mungkin tahan ...Kevin takut melihat darah Tuhan Yesus"
Darah Yesus yang tumpah di kayu salib, yang membuat si Kevin kecil ketakutan, itulah yang memperdamaikan kita dengan Bapa di surga. Bahkan di saat kita datang ke hadirat Tuhan, kita mampu intim bersama-Nya dengan berani. Ini merupakan hasil pengakuan kita pada darah Yesus dan kita hanya akan mendapatkan keberanian tersebut pada saat kita mengakui kuasa darah Yesus yang Yesus sudah tumpahkan di atas kayu salib.
Seringkali kita ditakuti dengan perasaan bersalah dalam hati karena kesalahan demi kesalahan yang kita lakukan. Itu merupakan suara-suara dari pendakwa kita, yang berusaha untuk membuat kita terus merasa malu dan bersalah. Siapakah pendakwa kita? Dialah iblis yang sudah dikalahkan oleh darah Yesus.
Siapakah Iblis itu? Mengapa dia takut dengan kuasa darah Yesus? Setan dulunya namanya bukan setan, dulunya dia dikenal dengan nama Lucifer - menurut para ahli teologi dia adalah salah satu dari tiga panglima malaikat di surga, dan Lucifer memberontak dalam kesombongan dan ingin menjadi seperti Yesus, sehingga akhirnya dia diusir keluar dan kehilangan kemuliannya.
Setan tahu bahwa Tuhan mengasihi manusia, jadi dia datang dengan suatu rencana untuk melawan Tuhan melalui manusia. Alkitab mengatakan kita adalah "biji mata-Nya Tuhan". Tuhan mengasihi kita melebihi malaikat. Setan katakan, "Kalau aku tidak bisa kalahkan Tuhan, aku akan sakiti Tuhan, yaitu dengan menyakiti ciptaan yang paling dikasihi-Nya - manusia."
Jadi setan datang kepada manusia dan berkata bahwa kamu bisa seperti Tuhan dan bisa seperti dia, dan bahkan kita merasa tidak membutuhkan Tuhan, hingga akhirnya terdapat golongan atheis. Ada dua macam atheis: Atheis Sekular, yang memang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, dan Kristen Atheis. Mereka tahu Tuhan hidup dan ada, tetapi mereka hidup SEOLAH-OLAH TUHAN TIDAK ADA. Hal ini yang sangat berbahaya.
Yesus sudah mati supaya kita hidup, dan oleh darah Yesus kita diberi kuasa untuk mengusir Iblis. Dengan darah Yesus yang merah itu dengan tegas kita bisa memberi ‘kartu merah' pada iblis bila iblis mulai mencobai kita! Iblis sudah tidak punya tempat lagi di hati kita dan harus pergi. Dengan iman kita dapat berkata-kata demikian. Karena jika kita beriman, berarti kita percaya di dalam hati dan kita katakan dengan mulut kita.
Dengan memiliki iman kepada darah berarti kita memiliki komitmen dan kepercayaan kepada apa yang telah dilakukan darah Yesus, bukan apa yang Anda rasakan dan selalu melakukan pengakuan tentang apa yang sudah dilakukan oleh darah Yesus.
Ketika Anda tetap percaya dan beriman dan tetap mengakui, maka kuasa darah Yesus akan menjadi suatu pewahyuan bagi Anda dan akan ada suatu keberanian dan iman dan kehidupan Anda pasti akan berubah sama sekali!
Lakukanlah empat hal ini:
1.Terapkan darah Yesus untuk pengampunan dosa
2.Terapkan darah Yesus untuk kekuatiran/kebingungan sehingga ada damai
3.Terapkan darah Yesus untuk bisa dekat dengan Tuhan
4.Terapkan darah Yesus untuk bisa kudus